Minggu, 07 Januari 2018

ILAI MORAL DAN KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN IBU KARYA A.A NAVIS DAN IMPLIKASINYA PEMBELAJARAN MENGANALISIS CERPEN KELAS X

PROPOSAL SKRIPSI

NILAI MORAL DAN KRITIK SOSIAL DALAM CERPEN IBU KARYA A.A NAVIS DAN IMPLIKASINYA PEMBELAJARAN MENGANALISIS CERPEN KELAS X







PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2018


DAFTAR ISI
A.    Daftar Isi.................................................................................................................i
B.     BAB II PENDAHULUAN....................................................................................1
1.      Latar Belakang......................................................................................1
2.      Rumusan Masalah.................................................................................2
3.      Tujuan Penelitian..................................................................................2
4.      Manfaat Penelitian................................................................................2
C.     BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR............................... .............................................................................4
1.      Tinjauan Pustaka..................................................................................5
2.      Landasan Teori.....................................................................................6
3.      Kerangka Berfikir.................................................................................8
D.    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................9
1.      Jenis Penelitian......................................................................................9
2.      Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................9
3.      Data dan Sumber Data..........................................................................9
4.      Teknik Pengumpulan Data....................................................................9
5.      Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data...................................................10
6.      Teknik Analisi Data..............................................................................10
E.     DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................11




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Karya sastra merupakan sebuah fenomena dan produk sosial sehingga yang terlihat dalam karya sastra adalah sebuah identitas masyarakat yang bergerak, baik yang berkaitan dengan pola struktur, fungsi, maupun aktivitas dan kondisi sosial budaya sebagai latar belakang kehidupan masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan, di Indonesia sastra sudah sangat berkembang. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pengarang atau penyair yang bermunculan.
Sebuah novel dalam menceritakan isinya akan memunculkan rasa mengharukan. Rasa ini mencerminkan bahwa sebuah karya sastra tidak hanya mencerminkan karya – karya sedih melainkan juga menceritakan hal – hal yang sedih dan hal yang menyenangkan. Seperti pada cerpen Ibu Karya A.A Navis yang menceritakan kisah tentang perjalanan hidup sebuah keluarga. Perjalanan hidup seorang ibu yang sangat menyayangi kesepuluh anaknya dengan pengorbanan, kegigihan, kerja keras, dan kesabaran dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Seorang Ibu yang membesarkan dan mendidik anak-anaknya hingga dewasa dan berumah tangga dan anak-anaknya yang bekerja keras untuk membiayai perawatan ibunya yang sakit.
 Akhir hidup ibunya dimulai dengan sakit pada kakinya yang tidak bisa digerakan. Usaha anak-anaknya untuk menyembuhkan sakit ibunya tidak membuahkan hasil, karena kondisi ekonomi yang sulit membuat perawatan ibunya menjadi tidak maksimal. Sang ibu memang sudah banyak melewati cobaan yang berat dalam hidupnya, sang Ibu dua kali keguguran dan dua kali pula kehilangan anaknya ketika masih kecil.Ibunya kemudian meninggal karena sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
Setiap karya sastra memiliki sebuah amanat. Amanat adalah suatu pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca lewat karyanya. Pesan atau  amanat dapat berupa pesan moral ataupun kritik sosial. Pesan tersebut merupakan hal – hal yang pernah dilihat atau dirasakan oleh pengarang. Maka dari itu peneliti mengkaji amanat atau pesaan yang ingin disampaikan pengarang lewat karyamnya. Peneliti ini menggunakan cerpen Ibu Karya A.A Navis dengan pendekatan sosiologi sastra. Dalam cerpen ini pengarang banyak membahas tentang kerasnya sebuah kehidupan yang dialami oleh seorang ibu.
Dalam kehidupan nyata seorang ibu memang sangat berperan penting didalam keluarga. Kasih sayang dan kerja keras yang tulus tercipta oleh ibu kepada anak – anaknya agar semata membuat mereka bahagia. Namun pada kenyataan zaman sekarang, ada ibu yang dengan kejam membunuh anaknya sendiri lantaran terbelenggu oleh rantai kemiskinan yang telah dialami selama kehidupannya. Seperti halnya kasus – kasus yanng sering kita lihat melalui media elektronik.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.      Bagaimana nilai moral yang terdapat pada Cerpen Ibu Karya A.A Navis?
2.      Kritik sosial apa saja yang terdapat pada Cerpen Ibu Karya A.A Navis ?
3.      Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X?
C.    Tujuan Penelitian
1.      Deskripsi nilai moral yang terdapat pada cerpen Ibu Karya A.A Navis.
2.      Deskripsi kritik sosial yang terdapat pada cerpen Ibu Karya A.A Navis.
3.      Deskripsi implikasi hasil penelitian terhadap implikasinya.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Manfaat Teoristis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perkembangan ilmmu sastra pada umumnya dan karya sastra yang berupada cerpen pada khususnya. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan bagi penelitian lain.
2.      Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan sebagai bahan bagi sastrawan khususnya pengarang cerpen yang akan membuat suatu karya sastra agar mampu melahirkan tulisan, misalnya cerpen dengan memperhatikan kehidupan sekitar ataupun kenyataan, dan lebih menyoroti pada kehidupan kelas bawah, sehingga akan menjadi perhatian dan penyelesaian terhadap masalah – maslah yang selalu menyertai masyarakat dewasa ini.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR
            Pada bab ini terdapat beberapa paparan mengenai kajian pustaka dari penelitian terdahulu, dan teori – teori dalam penelitian ini, dijelaskan secara berurutan sebagai berikut: (1) sastra dan karya sastra, (2) cerpen,(3) nilai moral, (4) kritik sosial, (5), kriteria pemilihan bahan ajar sastra.
A.    Tinjauan Pustaka
Kajian pustaka merupakan kajian – kajian dari penelitian sebelumnya. Beberapa peneliti yang telah mengkaji karya sastra dengan hubungannya dengan masyarakat, diantaranya telah dilakukan oleh Yemmi Woelandary (2013), Trisnawati (2016), Teguh Triswanto (2012). Hasil para peneliti tersebut sangat bermanfaat bagi terwujudnya penelitian ini, karena hasil dari pemikiran  sebelumnya dapat membantu peneliti mendapatkan gambaran mengenai karya sastra dengan nilai – nilai didalamnya.
Yemmi Woelandary (2013) nilai moral dalam cerpen Delapan Peri Karya Sita Karyna. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalam (1) Bagaimana unsur nilai moral dan nilai sosial yang terdapat dalam kumpulan cerpen “Delapan Peri” karya Sitta Karina. (2) Apakah kumpulan cerpen “Delapan Peri” karya Sitta Karina bisa dijadikan bahan ajar pembelajaran sastra di tingkat SMA/sederajat.
Trisnawati (2016) kritik cerpen Topi Karya A.A Navis. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah hanya Kritik sosial apa saja yang terdapat pada Cerpen kopi Karya A.A Navis.
Triswanto (2012) kajian struktural dan nilai moral dalam cerpen keagamaan serta pemanfaatannya sebagai bahan ajar. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1). Bagaimana struktural dan nilai moral dalam cerpen keagamaan, (2). Bagaimana implikasinya pada pembelajaran.
Peneliti tersebut dengan penelitian ini memiliki perbedaan, yaitu pada penelitian tersebut menggunakan pendekatan stilistika sedangakan pendekatan ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pada penelitian tersebut menganalisis gaya bahasa sedangan penelitian ini mengadalisis nilai moral dan kritik sosial. Penemuan penelitian tersebut dengan penelitian ini sama – sama menggunakan cerpen sebagai objek penelitian serta serta mengimplikasikan terhadap pengajaran sastra disekolah.
Pada kesempatan ini, peneliti akan melakukan penelitian mengenai Nilai moral dan Kritik Sosial dalam cerpen Ibu Karya A.A Navis, yang memfokuskan kajian terhadap nilai moral dan kritik sosial yang terdapat dalam novel tersebut. Berdasarkan kajian pustaka, penelitian ini merupakan penelitian baru karena belum pernah dilakukan oleh orang lain. Sedangakan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar karya sastra. Unsur ekstrinsik dapat dianalisis melalui sudut pandang sosial budaya.
B.     Landasan Teori
1.      Pengertian Cerpen
Sumardjo & Saini Cerpen merupakan cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi akan tetapi bisa saja terjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek.
 Menurut KBBI Cerpen ialah berasal dari dua kata yaitu cerita yang artinya tuturan tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal dan pendek berarti kisah yang diceritakan pendek (tidak lebih dari 10.000 kata) yang memberikan kesan dominan dan memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam ceritanya. Menurutnya tidak ada cerpen yang panjangnya sampai 100 halaman.
Nugroho Notosusanto dalam Tarigan Cerpen yaitu cerita yang panjang ceritanya berkisar 5000 kata atau perkiraan 17 hlm kuarto spasi rangkap dan terpusat pada dirinya sendiri.
Hendy Cerpen ialah suatu kisah pendek yang mengandung kisahan tungal.
2.      Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertitik tolak dengan orientasi kepada pengarang. Semi (1984 : 52) mengatakan :
“Sosiologi sastra merupakan bagian mutlak dari kritik sastra, ia mengkhususkan diri dalam menelaah sastra dengan memperhatikan segi-segi sosial kemasyarakatan. Produk ketelaahan itu dengan sendirinya dapat digolongkan ke dalam produk kritik Produk ketelaahan itu dengan sendirinya dapat digolongkan ke dalam produk kritik sastra”.
Ratna (2003 : 25) mengatakan : “Sosiologi sastra adalah penelitian terhadap karya sastra dan keterlibatan struktur sosialnya”. Wellek dan Warren dalam (Semi, 1989 :178) mengatakan :”Bahwa sosiologi sastra yakni mempermasalahkan suatu karya sastra yang menjadi pokok, alat tentang apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa tujuan serta amanat yang hendak disampaikan.
Abrams (1981 :178) mengatakan : “Sosiologi sastra dikenakan pada tulisan-tulisan para kritikus dan ahli sejarah sastra yang utamanya ditujukan pada cara-cara seseorang pengarang dipengaruhi oleh status kelasnya, ideologi masyarakat, keadaan-keadaan ekonomi yang berhubungan dengan pekerjaannya, dan jenis pembaca yang dituju”.
3.      Pengerian Kritik Sosial
Kritik sosial terdiri dari dua istilah yakni dari kata kritik dan sosial. Kritik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kritik berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Sedangkan sosial memiliki arti berteman, bersama, berserikat, bermaksud untuk mengerti kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama.
Dalam kehidupan bersama terdapat ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakat (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan dan masyarakat), dengan ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut sebagai kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya, istilah ini sering juga disebut sebagai sosiologi.
Sifat sosial dulunya hanya terkenal sebagai sifat perseorangan, namun, sosial sekarang berkembang lebih sebagai sifat golongan dalam usaha untuk kepentingan masyarakat atas jalan kebenaran. Namun, usaha untuk kepentingan masyarakat atas jalan kebenaran itu, sering kali terhalangi oleh pertikaian, pertikaian yang muncul karena adanya persaingan, baik pertikaian yang sifatnya antar individu maupun pertikaian yang bersifat kelompok, atau pertikaian yang muncul karena adanya perbedaan emosi antara orang-orang dalam suatu proses interaksi sosial, dan perbedaan emosi boleh jadi timbul karena adanya kepentingan sosial.
Dalam hal ini, menurut pendapat Soejono Dirdjosisworo, bahwa suatu masalah timbul karena kepentingan sosial yang berbeda pada setiap bentuk masyarakat (maksud masyarakat disini adalah masyarakat Indonesia), keadaan ini terasa adanya pada masyarakat modern, masyarakat massa, masyarakat berlapis, maka penafsiran tentang keadilan relative lebih bersifat subyektif, bahwa apa yang menurut kelompok sosial itu adil, bisa merupakan perkosaan kepentingan mutlak kepentingan lain atau pihak lain. Dikataan pula hal ini terjadi karena adanya perbedaan-perbedaan kepentingan yang sangat erat hubungannya dengan hajat hidup manusia.
4.      Nilai Moral
Moral menurut Salam (2000: 12) adalah ilmu yang mencari keselarasan perbuatan-perbuatan manusia (tindakan insani) dengan dasar-dasar yang sedalam-dalamnya yang diperoleh dengan akal budi manusia.
Adapun moral secara umum mengarah pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti, dan sebagainya. Remaja dikatakan bermoral jika mereka memiliki kesadaran moral yaitu dapat menilai hal-hal yang baik dan buruk, hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan serta hal-hal yang etis dan tidak etis. Remaja yang bermoral dengan sendirinya akan tampak dalam penilaian atau penalaran moralnya serta pada perilakunya yang baik, benar, dan sesuai dengan etika, Selly Tokan (dalam Asri Budiningsih, 1999: 5).









C.    Kerangka Berfikir


CERPEN IBU KARYA A.A NAVIS
 
NILAI MORAL
 
KRITIK SOSIAL
 
Implikasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas X.
 
 




















                                                                




BAB III
METODE PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan karena untuk mendeskripsikan mengenai kritik sosial dan nilai moral yang terkandung dalam cerpen Ibu Karya A.A Navis. Sedangkan metode kualitatif digunakan karena dalam penelitian ini menggunakan data-data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan data yang berasal dari dokumen yang dikemudian hari diamati untuk diteliti. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian ini memberi gambaran mengenai nilai moral dan kritik sosial yang terdapat di yang terdapat dicerpen Ibu Karya A.A Navis dengan proses pengumpulan data dan menganalisisnya.
2.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai moral dan kritik sosial yang terkandung pada dicerpen Ibu Karya A.A Navis. Penelitian ini tidak terikat oleh tempat karena objek yang dijadikan kajian berupa cerpen Ibu Karya A.A Navi yang terdapat nilai moral dan kritik sosial. Waktu yang diperlukan dalam penelitian ini selama 2 bulan yang dimulai dari mempersiapkan judul penelitian sampai selesai ujian penelitian.
3.      Data dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data berupa cerpen Ibu Karya A.A Navis. Pendekatan sosiologi sastra tersebut tidak semuanya dikaji dan dijadikan data melainkan yang digunakan hanya nilai moral dan kritik sosial saja.
Sumber data pada penelitian ini adalah cerpen Ibu Karya A.A Navis.  Cerpen dipilih  sebagai sumber data karena didalamnya terdapat nilai moral dan kritik sosial.
4.      Teknik Pengummpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca-catat. Teknik baca-catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan pada kartu data. Teknik catat dilakukan pada kartu data yang telah disediakan, setelah pencatatan dilakukan peneliti melakukan pengelompokan data dengan membaca seluruh teks cerpen yang terdapat adanya tnilai moral dan kritik sosial dalam cerpen Ibu Karya A.A Navis. Apabila ditemukan jenis tersebut dalam cerpen Ibu Karya A.A Navis. Maka akan dicatat pada buku catatan penelitian.
5.      Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Peneliti menyajikan keabsahan data menggunakan triangulasi teori penggunaan berbagai perspektif untuk menafsirkan sebuah data. Penggunaan beragam teori yang bersumber dari buku-buku referensi dapat membantu pemahaman dalam memahami data. Hasil dari data berupa rumusan informasi yang selanjutnya, di bandingkan dengan pandangan teori analisis sama, maka data yang diperoleh valid. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil dari cerpen yang terdapat nilai moral dan kritik sosial dalam cerpen Ibu Karya A.A Navis.
6.      Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode Padan Intralingual dengan teknik dasar berupa teknik pilah unsur penentu. Menurut Mahsun (Aulia,2015:139) metode Padan Intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda.
Analisis penelitian ini dengan cara peneliti diharuskan membaca dan mengamati objek yang diteliti yang berupa teks cerpen Ibu Karya A.A Navis dan kemudian dikategorikan termasuk nilai moral atau kritik sosial.



DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
http://adiel87.blogspot.com/search/label/teori%20sastra
Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo